Langsung ke konten utama

Unggulan

Serendipity

    Sesuatu yang terjadi itu tak harus direncanakan dan terencana. Terkadang sesuatu terjadi tanpa sesuai dengan apa yang diharapkan. Bahkan tak terbesit sebelumnya kenapa semuanya bisa terjadi. Jauh dari ekspektasi, jauh dari angan-angan yang sebelumnya tak pernah dibayangkan. Semua berjalan dengan alurnya sendiri dan tak bisa dirubah sedikitpun. Makna dibalik apa yang terjadi hanya diri sendirilah yang bisa menyimpulkan. Dari sekian deretan peristiwa yang sudah dilalui terkadang yang berkesan adalah yang tak diharapkan sebelumnya. Setiap skenario terjadi tanpa adanya latihan koreo terlebih dahulu. Berjalan begitu saja tanpa ada reka drama. Hal yang membuat sering kali lupa adalah sesuatu yang tak menarik dan ditinggalkan begitu saja tanpa adanya peninggalan kesan terlebih dahulu. Lantas bagaimana caranya memaknai sesuatu yang terjadi begitu saja diluar kendali, bersyukur adalah kata yang sering diucapkan ketika merasa bahwa semuanya baik-baik saja maupun tidak baik-baik saja...

Hitam Putih

    Apakah semua kelakuan baik bisa menyenangkan oranglain? Mungkin tak hanya kelakuan baik, lebih tepatnya kelakuan yang dibenarkan dan dianjurkan secara tatakrama. Dan sudah disetujui bahwa kelakuan baik itu diklaim bisa menyenangkan oranglain. Seperti halnya kita harus melihat mata lawan bicara ketika sedang berbincang, harus selalu bertutur kata yang baik. Hal-hal yang seperti itu yang benar, dan memang dibenarkan juga meskipun tak semua orang menyetujuinya dengan beberapa alasan. Terkadang sebuah tatakrama adalah peraturan tidak tertulis yang harus dipahami, sadar tidak sadar lingkungan mengajarkan kita untuk menjadi peka terhadap tatakrama yang tidak tertulis. Jika dipecah lagi tatakrama pun banyak peruntukannya, seperti kepada orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda daripada kita. Namun rasanya kaku jika harus mendikte seperti itu, perihal usia tak bisa ditebak secara langsung untuk bagaimana menentukan sikap dalam bertatakrama. Terkadang usia tak mencerminkan kelakuan untuk bisa menjamin baik atau tidaknya sikap seseorang, usia bukan barometer untuk menilai seseorang dari segi kelakuan. Tak ada yang bisa ditebak secara langsung di kehidupan ini, semuanya perlu analisa dan perkiraan terlebih dahulu untuk bisa memperkirakan.



Hitam Putih



    Lalu yang seperti apa berkelakuan baik itu? Semua keharusan-keharusan yang tertulis biasanya kaku, dan tidak relevan untuk dipraktekan secara nyata. Ketika semisal harus berkelakuan baik dengan alasan menghargai oranglain, berkelakuan baik menurut dua orang yang berbeda apakah persepsinya sama? Apakah ketika berbeda persepsi, terjadikah upaya untuk menghargai salahsatunya? Jika mengambil persepsi umum agar tidak ada kesalahpahaman yang terjadi diantara individu, apakah setiap individu menyetujui kesepakatan umum? Hal-hal seperti itu yang disebut kaku dalam prakteknya, tak semua hal kebenaran diakui dan disetujui oleh semua orang. Ketika misal berpikiran yang penting sudah berkelakuan baik, mau diterima atau tidaknya biarlah. Yang penting adalah niatnya untuk berkelakuan baik, bagaimana dengan orang yang tidak terima? Dan bagaimana jika kelakuan baik itu hanya benar menurut pandangan diri sendiri saja? Apakah harus selalu dengan berkelakuan baik untuk menyenangkan oranglain? Dan tentu, untuk bisa menyenangkan oranglain adalah ibadah. Pada dasarnya apa yang dilakukan dan benar menurut kita, belum tentu benar menurut oranglain.

    Jika berkelakuan baik hanya untuk menyenangkan oranglain, berkelakuan buruk pun bisa untuk menyenangkan oranglain. Karena berkelakuan baik adalah suatu keharusan, maka niatnya sudah bergeser makna bukan untuk menyenangkan oranglain melainkan untuk diapresiasi dan diakui oleh oranglain. Untuk menyenangkan oranglain justru berkelakuan buruk bisa menjadi wadah ketika sudah ada persetujuan, adakalanya orang merasa senang ketika melihat oranglain kesusahan karena akibat kelakuan buruk dari oranglain pula. Atau sebaliknya kita merasa terhibur dengan kegoblokan oranglain dan bisa membuat kita senang, dalam artian tak selamanya yang baik itu selalu baik dan yang buruk selalu buruk. Dan orang goblok yang membuat kita senang secara tak langsung adalah ibadah, karena telah menyenangkan oranglain. Hitam diatas putih, putih diatas hitam. Banyak yang harus ditafsir ulang ketika melihat kehidupan yang sebenarnya tak selalu sama dengan apa yang dituliskan untuk ditaati dan dipatuhi, begitu banyak faktor untuk bisa memahami apa yang terjadi sampai cukup mengerti bahwa kebaikan dan keburukan akan selalu berdampingan.

Komentar

Postingan Populer